Hacker Bjorka Ditangkap inisial WFT, Diduga Bocorkan 4,9 Juta Data Nasabah

Hacker Bjorka Ditangkap inisial WFT, Diduga Bocorkan 4,9 Juta Data Nasabah

Hacker Bjorka Ditangkap inisial WFT, Diduga Bocorkan 4,9 Juta Data Nasabah

Liputankilat.com — Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya resmi menangkap seorang pemuda berinisial WFT (22) asal Minahasa, Sulawesi Utara, yang diduga kuat sebagai sosok di balik akun Bjorka. Nama Bjorka sebelumnya ramai diperbincangkan publik karena kerap membocorkan data pribadi warga maupun lembaga negara, dan kini kembali mencuat setelah klaim kebocoran 4,9 juta data nasabah bank.

Kronologi Hacker Bjorka Ditangkap

Penangkapan dilakukan pada akhir September 2025 di Minahasa, Sulawesi Utara, setelah aparat kepolisian menerima laporan dari salah satu bank swasta terkait dugaan kebocoran data sekaligus upaya pemerasan yang ditujukan ke institusi tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, menjelaskan bahwa tim siber telah melakukan pelacakan digital sebelum akhirnya mengamankan tersangka. WFT kini menjalani pemeriksaan intensif di Jakarta.

“Yang bersangkutan diduga menguasai akun media sosial dengan nama Bjorka dan terkait klaim kebocoran data nasabah. Saat ini proses penyidikan masih berlangsung,” ungkapnya dalam konferensi pers, Kamis (2/10).

Fakta yang Terungkap dari Bjorka

  • Identitas tersangka: WFT, usia 22 tahun, asal Kecamatan Kakas Barat, Minahasa, Sulawesi Utara.
  • Akun yang dikaitkan: Diduga mengendalikan akun media sosial dengan nama Bjorka.
  • Kasus: Klaim pembocoran 4,9 juta data nasabah bank serta dugaan pemerasan terhadap institusi keuangan.
  • Barang bukti: Sejumlah perangkat elektronik disita untuk pemeriksaan forensik digital.

Ancaman Hukum

Polisi menegaskan tersangka dapat dijerat dengan pasal berlapis, antara lain Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) terkait akses ilegal, pemerasan, serta pelanggaran perlindungan data pribadi. Jika terbukti, ancaman hukuman bisa mencapai pidana penjara maksimal lebih dari 10 tahun.

Dampak bagi Publik dan Perbankan

Kasus ini memunculkan kekhawatiran masyarakat terkait keamanan data pribadi. Pihak bank yang melapor telah meningkatkan pemantauan sistem serta mengimbau nasabah untuk:

  • Segera mengganti kata sandi akun perbankan maupun email.
  • Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA).
  • Mewaspadai pesan atau tautan mencurigakan yang mengatasnamakan bank.
  • Rutin memeriksa aktivitas transaksi.

Reaksi dan Langkah Lanjutan

Penangkapan ini memunculkan perdebatan publik: apakah benar WFT adalah dalang utama di balik akun Bjorka atau hanya satu dari sekian anggota jaringan peretas. Penyidik menyatakan masih mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.

Pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) turut memantau perkembangan penyidikan, sekaligus mengingatkan seluruh lembaga agar memperkuat sistem keamanan siber guna mencegah kebocoran data serupa di masa depan.

Kasus penangkapan WFT alias “Bjorka” menjadi pengingat pentingnya perlindungan data pribadi di era digital. Proses hukum selanjutnya akan menentukan sejauh mana keterlibatan tersangka dalam kasus peretasan yang merugikan masyarakat dan institusi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *