Meteor Jatuh di Cirebon Hari Ini: Warga Geger Suara Dentuman, BRIN Sebut Kemungkinan Jatuh di Laut Jawa
Liputankilat.com — Warga Cirebon, Jawa Barat, dikejutkan dengan kemunculan cahaya terang di langit yang disertai suara dentuman keras pada Minggu malam (5/10). Fenomena tersebut memicu dugaan adanya meteor jatuh di wilayah Cirebon.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut peristiwa itu kemungkinan besar merupakan meteor besar yang meledak di atmosfer dan jatuh di Laut Jawa.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan kesaksian sejumlah warga, cahaya terang terlihat melintas di langit sekitar pukul 18.30–18.39 WIB. Bola api tersebut tampak melaju dari arah timur menuju barat daya, diikuti suara dentuman keras yang sempat membuat warga panik.
“Awalnya seperti petir besar, tapi arahnya meluncur cepat dari atas ke bawah. Setelah itu terdengar suara ledakan seperti bom,” ujar Rizki (32), warga Kecamatan Talun, Cirebon, Senin (6/10).
Video amatir peristiwa tersebut segera beredar di media sosial dan menjadi viral. Beberapa pengguna mengklaim fenomena itu sebagai meteor jatuh di tol Ciperna atau wilayah Belawa, namun hingga kini belum ada bukti fisik yang menguatkan klaim tersebut.
Penjelasan dan Analisis BRIN
Peneliti astronomi BRIN, Prof. Thomas Djamaluddin, menyampaikan bahwa berdasarkan karakteristik visual dan laporan waktu kejadian, fenomena tersebut kemungkinan besar adalah meteor berukuran besar yang masuk ke atmosfer bumi.
“Bola api yang terlihat di langit Cirebon merupakan meteor besar yang memasuki atmosfer dan menimbulkan gelombang kejut. Berdasarkan arah lintasan dan waktu kejadian, kemungkinan jatuhnya di Laut Jawa,”
ujar Thomas dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/10).
Ia menambahkan, fenomena seperti ini tergolong airburst, yaitu ledakan meteor di udara akibat tekanan atmosfer tinggi. Airburst dapat menimbulkan cahaya sangat terang dan suara keras, tanpa harus ada benda yang benar-benar jatuh ke tanah.
“Fenomena serupa pernah terjadi di Rusia pada 2013 (Meteor Chelyabinsk) yang menyebabkan gelombang kejut cukup kuat,” tambahnya.
Data Awal dari BMKG Kertajati
Pihak BMKG Stasiun Kertajati juga mengonfirmasi adanya laporan dentuman keras pada waktu yang sama.
Kepala Tim Prakiraan BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, menyebut alat pendeteksi getaran mencatat anomali pada pukul 18:39:12 WIB dengan arah barat daya.
“Kami mencatat adanya getaran singkat, namun bukan gempa. Cuaca saat itu juga tidak menunjukkan adanya aktivitas petir atau awan konvektif besar. Artinya fenomena tersebut bukan berasal dari proses meteorologis,”
kata Syifaul Fuad kepada media.
BMKG menegaskan bahwa fenomena ini lebih tepat dikategorikan sebagai fenomena astronomi dan menjadi ranah kajian BRIN serta lembaga antariksa.
Belum Ada Laporan Kerusakan
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan, kebakaran, maupun korban akibat fenomena tersebut. Tim gabungan BRIN, BPBD, dan kepolisian setempat masih melakukan pemantauan di beberapa titik untuk memastikan tidak ada material meteorit yang jatuh ke daratan.
“Tidak ada temuan benda asing atau material logam terbakar di wilayah Cirebon. Semua laporan masih berupa cahaya dan suara,” ungkap Kapolres Cirebon Kota AKBP M. Arif Budiman dalam keterangannya.
Meteor Jatuh di Cirebon Hari Ini, inilah Penjelasan Ilmiah Singkatnya
Fenomena meteor terjadi ketika benda luar angkasa (meteoroid) memasuki atmosfer bumi dan terbakar akibat gesekan dengan udara, menimbulkan cahaya terang yang sering disebut “bintang jatuh”.
Jika sebagian materialnya berhasil bertahan dan mencapai permukaan bumi, maka disebut meteorit.
Dalam kasus Cirebon, peneliti menduga meteor tersebut meledak di atmosfer (airburst), sehingga hanya menghasilkan kilatan dan gelombang kejut tanpa meninggalkan fragmen besar.
Imbauan kepada Masyarakat
Pihak BRIN mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan kabar spekulatif atau lokasi palsu “meteor jatuh”.
Warga yang memiliki rekaman video, foto, atau catatan waktu kejadian diminta untuk melaporkannya melalui kanal resmi BRIN untuk membantu proses analisis.
“Data masyarakat sangat membantu kami menentukan lintasan dan titik ledakan di atmosfer,” jelas Thomas.
BMKG dan BRIN juga mengingatkan agar masyarakat tidak mendekati lokasi yang dicurigai tanpa izin, karena berisiko jika ada bahan logam panas atau bahan kimia dari meteor.
- Fenomena cahaya terang dan dentuman keras di langit Cirebon pada Minggu malam (5/10) diyakini berasal dari meteor berukuran besar.
- BRIN memperkirakan meteor tersebut jatuh di Laut Jawa, bukan di daratan Cirebon.
- BMKG mencatat adanya gelombang kejut, namun memastikan kejadian itu bukan gempa bumi atau petir.
- Tidak ada laporan kerusakan maupun korban jiwa hingga saat ini.

