Senny Mayulu, Wonderkid PSG yang Cetak Sejarah di Final Liga Champions dan Bersinar di Piala Dunia Antarklub

Senny Mayulu, Wonderkid PSG yang Cetak Sejarah di Final Liga Champions dan Bersinar di Piala Dunia Antarklub

Senny Mayulu, Wonderkid PSG yang Cetak Sejarah di Final Liga Champions dan Bersinar di Piala Dunia Antarklub

Liputankilat.com — Paris Saint-Germain (PSG) kembali melahirkan bintang muda yang mencuri perhatian dunia sepak bola. Senny Nsona Mayulu, gelandang berusia 19 tahun, menjadi sorotan setelah menorehkan sejarah di Final Liga Champions 2025 dan tampil gemilang di ajang Piala Dunia Antarklub.

Cetak Gol di Final Liga Champions

Pada 31 Mei 2025 di Munich, PSG mengalahkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 dalam Final Liga Champions. Mayulu masuk sebagai pemain pengganti dan sukses mencetak gol ke-5 setelah menerima umpan matang dari Bradley Barcola.

Gol itu menjadikannya pencetak gol termuda kedua dalam sejarah final Liga Champions, di usia 19 tahun 14 hari. Catatan ini hanya kalah dari legenda Belanda, Patrick Kluivert, yang mencetak gol di final pada usia 18 tahun.

Bersinar di Piala Dunia Antarklub

Performa Mayulu tak berhenti di Eropa. Pada ajang Piala Dunia Antarklub 2025, ia kembali menunjukkan kualitasnya.

  • Saat PSG menghadapi Atletico Madrid, Mayulu ikut mencetak gol dalam kemenangan 4-0.
  • Ia juga tampil solid dalam laga semifinal menghadapi Real Madrid, membantu PSG melangkah ke partai puncak.

Penampilan konsisten ini membuat publik melihatnya bukan lagi sekadar pemain akademi, melainkan bagian penting dari skuad utama PSG.

Profil Singkat Senny Mayulu

  • Nama lengkap: Senny Nsona Mayulu
  • Tanggal lahir: 17 Mei 2006 (19 tahun)
  • Asal: Le Blanc-Mesnil, Prancis (keturunan Republik Demokratik Kongo)
  • Posisi: Gelandang tengah / gelandang serang
  • Tinggi: 1,83 meter
  • Klub: Paris Saint-Germain (nomor punggung 24)

Sebagai gelandang, Mayulu dikenal dengan visi permainan tajam, kontrol bola yang tenang, serta fleksibilitas posisi yang membuatnya mampu beradaptasi di berbagai skema pelatih Luis Enrique.

Meski performanya mengesankan, Mayulu tetap menghadapi tantangan besar di usia muda. Persaingan ketat di lini tengah PSG, ekspektasi publik yang semakin tinggi, serta tuntutan menjaga konsistensi adalah hal yang harus ia hadapi.

Namun, dengan mental kuat yang sudah dibuktikan di panggung sebesar final Liga Champions, Mayulu diyakini memiliki masa depan cerah. Banyak pengamat menilai dirinya berpotensi menjadi andalan PSG sekaligus kandidat tim nasional Prancis di masa mendatang.Senny Mayulu telah melewati batas sebagai “talenta muda potensial”. Gol di Final Liga Champions, kontribusi di Piala Dunia Antarklub, serta penampilan matang di usia 19 tahun menjadikannya simbol regenerasi PSG. Jika konsisten menjaga performa, bukan mustahil namanya akan sejajar dengan legenda besar sepak bola dunia dalam beberapa tahun ke depan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *